Kamis, 21 Mei 2009

Sampah Lenyap dari Perumahan (sebuah impian)

Pagi itu mobil-mobil pengangkut sampah mulai memasuki area pembuangan sampah. Sampah-sampah dimasukkan ke dalam bak-bak sampah, yang telah ditunggui oleh puluhan pemulung.

Para pemulung disini bukanlah pemulung biasa. Status mereka sekarang adalah Pahlawan Lingkungan, mereka memiliki seragam yang dibelakangnya bertuliskan Pahlawan Lingkungan. Karena memang merekalah yang selama ini membantu meringankan beban lingkungan atas sampah-sampah yang kita buang. Merekalah yang selama ini memungut benda-benda yang masih dapat dipakai atau didaur ulang, sehingga sampah yang dibuang menjadi berkurang. Kini mereka telah dilengkapi dengan seragam, masker dan sarung tangan serta sebuah tongkat penjepit, dan siap bekerja.

Begitu sampah dituangkan ke dalam bak, belasan Pahlawan Lingkungan itu langsung bekerja memungut sampah-sampah yang menjadi bagiannya. Ada yang memungut benda-benda dari plastik, ada yang memungut kertas-kertas yang telah dibuang, ada yang memungut kantong-kantong plastik, ada yang memungut sampah-sampah yang terbuat dari besi, ada yang memungut sampah-sampah dari aluminium, ada yang memungut sampah-sampah elektronik, dan sebagainya. Hingga akhirnya yang tersisa adalah sampah organik yang basah, yang tak lama kemudian dikumpulkan oleh dua orang Pahlawan Lingkungan untuk dimasukkan ke dalam digister pembuat biogas.

Sampah-sampah daur ulang yang telah dikumpulkan kemudian dicuci dalam bak-bak pencucian yang airnya terus mengalir. Air mengalir seolah-olah tidak pernah berhenti. Karena memang air yang telah kotor tidak dibuang, melainkan juga di daur ulang. Air tersebut disaring kembali sehingga dapat dipakai ulang dan kemudian di alirkan kembali. Setelah dicuci bersih, benda-benda tersebut dikumpulkan sesuai dengan jenisnya. Kemudian oleh beberapa Pahlawan Lingkungan yang lain dibawa ketempat daur ulang masing-masing. Setiap hari terkumpul satu dua ton kertas, besi, aluminium, plastik, kaca yang dapat didaur ulang dari komplek perumahan yang kecil tersebut. Dan berkat para Pahlawan Lingkungan, sampah-sampah itu tidak lagi menjadi beban lingkungan.

Di bagian lain, beberapa Pahlawan Lingkungan memasukkan sampah-sampah organik ke dalam digister untuk pembuatan biogas. Biogas yang dihasilkan cukup untuk menghasilkan listrik yang dibutuhkan oleh komplek pengolahan sampah tersebut. Jadi komplek itu benar-benar tidak membutuhkan energi dari luar.
Ada lagi yang sedang mengeluarkan sisa-sisa pembuatan biogas yang siap dikeringkan untuk kemudian dibuat kompos. Kompos yang sudah terbentuk dikarungkan dan siap digunakan sebagai pupuk alami yang sama sekali tidak merusak tanah dan mencemari lingkungan.

Berkat komplek pengolahan sampah dan puluhan Pahlawan Lingkungan yang bekerja di sana, perumahan tersebut menjadi perumahan yang zero waste, artinya perumahan yang tidak menghasilkan sampah.

Semoga impian ini segera terwujud. Saya memiliki waktu yang cukup untuk menwujudkannya, namun tidak memiliki modal untuk itu. Sangat berharap bisa menemukan orang-orang yang peduli lingkungan namun tidak memiliki waktu tetapi memiliki modal untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar