Senin, 19 Oktober 2009

1 kaleng coca cala dapat menyalakan TV selama 3 jam.

Inilah faktanya.
Tahukah Anda :
  • Daur ulang 1 kaleng akan menghemat energi yang cukup untuk menyalakan sebuah televisi selama 3 jam.
  • Daur ulang 1 botol kaca akan menghemat energi yang cukup untuk menyalakan komputer selama 25 menit.
  • Daur ulang 1 botol plastik akan menghemat energi yang cukup untuk lampu 60 watt selama 3 jam.
  • Daur ulang kertas menghemat energi sebesar 30%.

Emas dalam tong sampah :
  • 60% sampah selama ini dapat didaur ulang.
  • Energi yang terkandung dalam sebuah tong sampah setiap tahunnya bisa menyalakan televisi selama 5.000 jam.
  • Rata-rata 16% dari uang Anda untuk membayar produk kemasan, yang akhirnya menjadi sampah.
  • Sebanyak 50% dari rata-rata sampah bisa dibuat kompos.
  • Hingga 80% dari sebuah kendaraan dapat didaur ulang.
  • 9 dari 10 orang akan mendaur ulang lebih banyak kalau dipermudah.

Selamatkan tempat hidup kita dengan daur ulang.

Jumlah sampah terus menggunung karena:
  • Meningkatnya kekayaan berarti orang-orang membeli lebih banyak produk dan akhirnya menciptakan lebih banyak limbah.
  • Meningkatnya populasi berarti lebih banyak orang di planet ini yang membuat sampah.
  • Produk kemasan dan teknologi baru terus dikembangkan, banyak produk ini mengandung bahan-bahan yang tidak terurai secara alami.
  • Perubahan gaya hidup, seperti makanan cepat saji, berarti kita menciptakan limbah tambahan yang tidak terurai secara alami.

Lingkungan terancam :
  • Bahan kimia berbahaya dan gas-gas rumah kaca dilepaskan dari sampah di lokasi TPA. Daur ulang membantu untuk mengurangi polusi yang disebabkan oleh limbah.
  • Kehancuran habitat dan pemanasan global disebabkan oleh penggundulan hutan. Daur ulang akan mengurangi kebutuhan bahan baku sehingga hutan dapat dilestarikan.
  • Sejumlah besar energi digunakan untuk membuat produk dari bahan mentah. Daur ulang membutuhkan jauh lebih sedikit energi. Karena itu membantu melestarikan sumber daya alam.

Menusia terancam :
  • Tidak ada ruang untuk limbah. Situs TPA kami cepat penuh, penumpukan sampah menjadi sumber penyakit.
  • Mengurangi pengeluaran keuangan. Biaya untuk membuat produk dari bahan baku jauh lebih besar daripada jika dibuat dari produk daur ulang.
  • Pertahankan sumber daya alam untuk generasi mendatang. Daur ulang tidak saja mengurangi kebutuhan akan bahan baku, tetapi juga menggunakan lebih sedikit energi. Karenanya melestarikan sumber daya alam untuk masa depan.

sumber : http://www.recycling-guide.org.uk

Kamis, 21 Mei 2009

Sampah Lenyap dari Perumahan (sebuah impian)

Pagi itu mobil-mobil pengangkut sampah mulai memasuki area pembuangan sampah. Sampah-sampah dimasukkan ke dalam bak-bak sampah, yang telah ditunggui oleh puluhan pemulung.

Para pemulung disini bukanlah pemulung biasa. Status mereka sekarang adalah Pahlawan Lingkungan, mereka memiliki seragam yang dibelakangnya bertuliskan Pahlawan Lingkungan. Karena memang merekalah yang selama ini membantu meringankan beban lingkungan atas sampah-sampah yang kita buang. Merekalah yang selama ini memungut benda-benda yang masih dapat dipakai atau didaur ulang, sehingga sampah yang dibuang menjadi berkurang. Kini mereka telah dilengkapi dengan seragam, masker dan sarung tangan serta sebuah tongkat penjepit, dan siap bekerja.

Begitu sampah dituangkan ke dalam bak, belasan Pahlawan Lingkungan itu langsung bekerja memungut sampah-sampah yang menjadi bagiannya. Ada yang memungut benda-benda dari plastik, ada yang memungut kertas-kertas yang telah dibuang, ada yang memungut kantong-kantong plastik, ada yang memungut sampah-sampah yang terbuat dari besi, ada yang memungut sampah-sampah dari aluminium, ada yang memungut sampah-sampah elektronik, dan sebagainya. Hingga akhirnya yang tersisa adalah sampah organik yang basah, yang tak lama kemudian dikumpulkan oleh dua orang Pahlawan Lingkungan untuk dimasukkan ke dalam digister pembuat biogas.

Sampah-sampah daur ulang yang telah dikumpulkan kemudian dicuci dalam bak-bak pencucian yang airnya terus mengalir. Air mengalir seolah-olah tidak pernah berhenti. Karena memang air yang telah kotor tidak dibuang, melainkan juga di daur ulang. Air tersebut disaring kembali sehingga dapat dipakai ulang dan kemudian di alirkan kembali. Setelah dicuci bersih, benda-benda tersebut dikumpulkan sesuai dengan jenisnya. Kemudian oleh beberapa Pahlawan Lingkungan yang lain dibawa ketempat daur ulang masing-masing. Setiap hari terkumpul satu dua ton kertas, besi, aluminium, plastik, kaca yang dapat didaur ulang dari komplek perumahan yang kecil tersebut. Dan berkat para Pahlawan Lingkungan, sampah-sampah itu tidak lagi menjadi beban lingkungan.

Di bagian lain, beberapa Pahlawan Lingkungan memasukkan sampah-sampah organik ke dalam digister untuk pembuatan biogas. Biogas yang dihasilkan cukup untuk menghasilkan listrik yang dibutuhkan oleh komplek pengolahan sampah tersebut. Jadi komplek itu benar-benar tidak membutuhkan energi dari luar.
Ada lagi yang sedang mengeluarkan sisa-sisa pembuatan biogas yang siap dikeringkan untuk kemudian dibuat kompos. Kompos yang sudah terbentuk dikarungkan dan siap digunakan sebagai pupuk alami yang sama sekali tidak merusak tanah dan mencemari lingkungan.

Berkat komplek pengolahan sampah dan puluhan Pahlawan Lingkungan yang bekerja di sana, perumahan tersebut menjadi perumahan yang zero waste, artinya perumahan yang tidak menghasilkan sampah.

Semoga impian ini segera terwujud. Saya memiliki waktu yang cukup untuk menwujudkannya, namun tidak memiliki modal untuk itu. Sangat berharap bisa menemukan orang-orang yang peduli lingkungan namun tidak memiliki waktu tetapi memiliki modal untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik.

Senin, 18 Mei 2009

Sampah...sampah...

Longsor Di TPA Leuwi gajah diperkirakan menelan ratusan jiwa. 60 KK dilaporkan tewas akibat bencana tersebut.
Menurut saksi mata, sebelum kejadian, ada ledakan besar disertai bola api dari lokasi pembuangan sampah tersebut......

Belum selesai evakuasi korban sampah longsor di Tempat Pembuangan Akhir Leuwigajah di Kota Cimahi, peristiwa serupa terjadi di RT 05/RW 08 Kampung Ampera, Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Kamis (3/3) dini hari.
Peristiwa ini merenggut nyawa pasangan Barjah (32) dan Nyonya Rusmi (51).....

Peristiwa yang terjadi di Bandung pada tahun 2005 yang lalu sunnguh-sungguh mendatangkan keprihatinan yang mendalam.
Waktu berlalu, orang pun melupakannya. Tunggu ada bencana lagi baru ramai-ramai meributkannya. Padahal setiap hari kita terus menumbuhkan benih bencana tanpa kita sadari.

Sampai saat ini masalah sampah masih belum dikelola dengan baik.
Sampah telah menimbulkan banyak masalah lingkungan karena selama ini tidak dikelola dengan baik. Jutaan ton sampah dihasilkan oleh penduduk kota seperti Jakarta. Dan ini telah mengakibatkan pencemaran udara, pencemaran tanah dan air. Bencana yang demikian mungkin belum begitu terasa, namun secara diam-diam mengancam kehidupan kita.

Masalah sampah ini menjadi tanggung jawab kita bersama, bukan hanya pemerintah, dalam hal dinas kebersihan.
Setiap individu dapat mengurangi sampah yang dihasilkan. Berbagai upaya dapat dilakukan dengan mudah dan murah, malah dapat menghemat biaya. Hanya dibutuhkan kesadaran akan bumi yang sudah semakin rusak ini.

Beberapa hal dibawah ini sudah sering kita dengar :
  1. Menggunakan kembali alat-alat rumah tangga yang masih baik, jangan beli baru hanya karena muncul model baru.
  2. Hemat penggunaan kantong plastik.
  3. Hemat pemakaian kertas, tissiu, dll.
  4. Bawa sampah yang bisa didaur ulang ke tempatnya.
Namun sudahkah kita melaksanakannya ?
Apakah sering kita abaikan karena berbenturan dengan kepentingan kita ?

Marilah kita lebih peduli pada Bumi yang sedang sekarat ini.
Demi anak cucu kita.